Cerpen | Cinta Dhea

Diposting oleh Unknown Kamis, 07 Juni 2012 ,

Saat itu aku melihat seorang gadis yang sedang menangis di depan pintu gerbangsekolah, ternyata gadis itu adalah Dhea. Sepertinya dia sedang di timpamasalah, entah apa lah yang membuat dia seperti itu, Dhea adalah temansatu kelas ku, meskipun aku tidak terlalu akrab dengan dia, tetapi akutetap menegur dan menyapanya setiap hari. Saat itu juga akumendekatinya dan bertanya."Dhea... kamu kenapa? Kok nangis?""eh..mm.. gak kenapa-kenapa kok"Dia bicara sambil mengusap air matanya, dia berusaha menutup kesedihannya."Kita pulang bareng yuk..? kebetulan hari ini aku mau pergi ke toko buku, rumahmu kan searah dengan toko buku itu kan?!""Ya... sebelumnya,terima kasih banyak ya!""iya.. sama-sama"Kami pun berangkat pulang dengan mengendarai motor butut kesayanganku.Tak ada sepatah katapun yang terucap saat perjalanan itu berlangsung.sesampainya tiba dirumah Dhea, dia hanya bilang terima kasih lagi,mungkin tidak ada kata-kata lain lagi yang bisa diungkapkan. Saat akumenatap Dhea dengan matanya yang sendu, seakan-akan aku juga merasakanapa yang dia rasakan dari kesedihannya itu.Saat malam tiba, hatikutersa gelisah sekali, kenapa aku memikirkan Dhea? Apa yang terjadidengannya? Petanyaan itu selalu terucap dengan sendirinya di hatiku. Kuingin mencoba menghubunginya lewat ponsel, tetapi tersa berat sekali.Aku mencoba untuk melupakan hal-hal yang seharusnya tidak ku pikirkan,tetapi tetap saja tidak bisa, aku berbaring sambil memandang HP disampingku, dan tiba-tiba saja HP itu berbunyi, ternyata itu telepondari Dhea... dan akupun segera menjawabnya."hallo??""hallo Dhea.. ada apa?""oh... tidak apa-apa... aku Cuma mau ngucapin terima kasih lagi sama kamu, karena udah mau nganterin aku tadi"" oh... ternyata itu? Kirain apa-apa... bikin aku kaget saja! "" Hmmm... besok kamu ada acara nggak? "" kayaknya nggak ada, memangnya kenapa? "" kalau bisa sih, aku pengen ngajak kamu jalan habis pulang sekolah nanti "" Dhea... aku nggak mimpi kan? "" Ah kamu bisa aja... Hahah..."Ternyata Dhea tertawa juga, senangnya!!!" OK... Aku tunggu di depan pintu gerbang sekolah yah..?! "" ok.. Good night yach...?! "Sebenarnya aku sempat nggak percaya, masa sih cewk secantik dan sepopuler Dhea mau jalan sama aku yang nggak ada apa-apanya ini?Mungkin ini adalah mimpi terindahku!! Saat itu juga aku senyum-senyumsendiri, tiba-tiba saja ibu ku masuk kamar ku dan bengong melihattingkahku yang aneh itu, aku kaget sekali saat ibu ku memegang bahuku!" Adi.. kamu kenapa nak? Kok senyum-senyum sendiri, ini pasti akibat ulah cinta....""Bu... yang tua-tua tau apa tentang cinta? Anak mu ini sedang mimpi indah!""Hmm... anak muda jaman sekarang udah pada gila... sudah, tidur sana... biar besok tidak telat lagi""iya ibuuu....."Ternyata perkataan ibuku itu benar, aku telat hari ini,,, terpaksanuruti hukuman yang berlaku disekolah bagi murid-murid yang terlambat.Saat diruang kelas danpelajaran berlangsung, satuapun mata pelajaranyang aku ikuti tidak dapat masuk dalam pikiranku, mungkin Dhea sudahmemenuhi seluruh isi kepalaku, segalanya tentang dia. Aku selaluberpikir dua kali, bahwa aku seseorang yang sangat egois, karena sudahberani ingin menjadi orang ketiga dihubungan Dhea dan pacarnya itu,entah siapa namanya aku tidak tau. Jika aku memikirkan soal egois itu,seakan-akan aku jadi pesimis jika didekat Dhea. Aku sangat tidak pantasuntuk dekat dengan Dhea, bila dilihat dari hal materi. Dhea...Sesuaijanji, aku menunggu Dhea dipintu gerbang sekolah, hampir setengah jamaku menunggunya, samap-sampai aku menanyakannya pada satpam sekolahitu, saking populernya Dhea, sampe satpam tau siapa dia. Ketika akubertanya pada satpam itu, ternyata Dhea sudah pulang duluan, dan sudahdijemput oleh seorang laki-laki, feeling ku mengatakan mungkin cowokitu adalah pacarnya. Sudahlah, mungkin dia sedang banyak pikiran, danlupa dengan janji kecil yang dibuatnya sendiri, nasib!Mimpikuindah, tetapi kenyataannya buruk. Sejenak ku menutup mata untukmeredakan lelahku disiang itu, sedikt ditiup oleh angin lewat jendelakamarku yang kubuka lebar-labar untuk mengeringkan penat panasdisekujur tubuhku. Sore nanti aku berniat untuk pergi ke taman kota,tempat biasa aku duduk bareng teman-temanku, tetapi kali ini aku inginsendiri saja.Sorepun tiba, aku segera berangkat ketempat tujuanyang ku maksud. Sesampainya disana, bukan main terkejutnya aku saatmelihat Dhea menangis lagi seperti biasa, tanpa ragu-ragu akumenghampirinya."Dhea... apa lagi yang terjadi?""Di... tolong tinggalin aku""Tapi kan...""Di tolong...""Baiklah..."Aku sama sekli tak bisa membantah keinginannya itu, aku pulang kembalikerumahku, niatku untuk santai sore itu tertunda, karena aku tak kuasamenatap raut wajah Dhea yang begitu penuh dengan masalah dan kesedihan,tidak bisa aku pungkiri, bahwa aku memiliki rasa terhadap Dhea, karenaseakan-akan aku dapat merasakan apa yang dia rasakan saat itu, rasa itukuat sekali. Tetapi hati ku merasa Dhea seperti bintang-bintang yangindah dilangit, dan aku hanya bisa memandang dan mengaguminya saja,mustahil untuk kumiliki.҉ ҉ ҉Pagi harinya ketika disekolah, tiba-tiba Dhea berjalan menghampiriku, yang pasti tegang donk! Dan langsung menegurku."Hey... pagi??""Pagi juga... ""Soal yang kemaren aku minta maaf yah... soalnya aku lagi ada masalah""aku tau kok...""lho... kok tau??""Ya... nebak aja!!""Ah kamu bisa aja. Kalau kamu punya waktu lagi ntar pas istirahat, temui aku di perpus ya!!""Ya... pasti!"Dhea langsung pergi dan melambaikan tangannya, dan aku membalasnya,tiba-tiba salah satu teman akrab ku iseng membuat aku salah tingkah."cie... cie... cie... ada yang berseri-seri dipagi hari yang mendung ini""nggak lucu tau canda kamu""udah lah, kita masuk kelas yuk"Sobatku itu langsung menarik tnganku dan menuju kelasku, kamipunmemulai kegiatan belajar mengajar antara siswa-siswi dan guru. Saatbell sekolah bebunyi menandakan bahwa istirahat, aku pun pergi menemuiDhea diperpustakaan, ternyata dia sudah menunggu aku disana."Dhea... maaf ya aku telat""nggak apa-apa kok, aku juga barusan sampai disini""Thanks... ngomong-ngomong ada acara apaan nih?""nggakada apa-apa sih, aku Cuma ingin curhat sama kamu, soalnya aku merasakaulah orang yang tepat untuk hal-hal seperti ini, boleh kan?""Boleh-boleh saja sih, tapi kenapa harus aku yang kamu percayai dari pada teman-teman dekatmu? Kitakan belum terlalu dekat""teman-temankubelum ada yang aku percayai, karena aku masih ragu sama mereka. Akuingin sekali tak menampung beban ini sendiri, aku butuh seseorang untukmembantuku, kupikir hanya kamu yang bisa, Please...""Aduh... jangan mohon gitu donk, aku jadi nggak enak nih! Ya sudah, sekarang aku siap dengarin kamu""Seharusnyaaku tidak menceritakan masalahku ini pada siapapun, tetapi aku tidakbisa menanggungnya sendiri, aku harap kamu bisa mengerti keadaanku dansetelah kamu dengar ceitaku, kamu tidak akan jauhi aku lagi, meskipunaku bukan teman akrabmu, tetapi aku menganggap kita sangat akrab""apapun masalahmu itu aku akan tetap bersama kamu""Sebenarnya... aku... Hmm... aku... Hamil"Aku langsung tertunduk setelah mendengar itu,kenapa? Kenapa sesuatuyang tak diinginkan itu dia lakukan? Meskipun terasa sakit ditelingaku,tetapi berusaha untuk tenang. Dan dia melanjutkan ceritanya itu..."akuselalu ingin mencoba untuk bercerita pada orang tuaku, tetapi akumemikirkan nama baik keluargaku, aku menginginkan pertanggung jawabandari Evan, tetapi dia menyuruhku untuk menggugurkan janin ini""nama pacar kamu itu Evan ya... apa keputusanmu selanjutnya?""Aku sudah pasrah... aku tak mendapatkan solusi dari apa yang telah aku pikirkan selama ini"Aku selalu menatap wajahnya dan matanya, kadang kala aku berpikir,apakah dia melakukannya karena cinta? Dan inikah arti cinta? Andai sajaaku yang memilikinya, mungkin cinta tak akan seperti yang dialami Dhea,sudah ku katakan, aku hanya bisa mengaguminya!"Aku rasa, aku bisa membuat kamu bahagia, sebentar sore kamu mau ikut denganku?""Kemana?""ketempat yang bisa menghilangkan gundah kamu""kamu yakin dengan cara kamu itu, aku bisa lebih baik?""102% yakin...!""nggak pake 100% lagi yah...?""itu karena saking yakinnya aku"Akhirnya Dhea tertawa lepas saat itu, dan aku hanya tersenyum kecil,dan merasa bangga karena sudah merubah suasana hatinya, seperti kataibu ku, " (Impossible is Nothing) Tidak ada yang tidak mungkin". Ibukuternyata bisa bahasa inggris... He... he... he...Saat sore tiba, akulangsung bersiap-siap untuk pergi dengan Dhea, ketika aku ingin keluarkamar, tiba-tiba ibu ku memanggil aku katanya ada tamu, dan ternyataitu adalah Dhea."Eh... Dhea! Kenapa kamu yang kesini? Seharusnya kan aku yang jemput kamu!""Walah... ternyata anak ibu sudah punya pacar toh, cantik lagi""Ah... ibu, Dhea itu teman sekolahku, ibu gimana sih"Dhea tersenyum mendengar kata-kata dari ibu ku, aku jadi malu banget dengan ulah ibu itu!"Iya bu... adi teman sekolahku""makanya bu... Tanya dulu baru ngomong""udah... udah... sekarang kalian makan dulu, habis itu baru pergi, ibu sudah siapin lho""Yah... ibu! Kita makan diluar saja""Udah Di... Kita makan bareng saja disini, lagian sudah lama aku nggak makan bareng keluarga""memangnya kamu mau makan ditempat..." Dhea langsung meletakkan jari telunjuknya di bibir ku dan berkata."nggak usah dilanjutin kata-katanya, sekarang kita harus nurut apa kata ibumu, ok?"Akhirnya kami pergi barsama-sama menuju meja makan, tidak nyangka kalauDhea mau makan ditempat sederhana ini. Setelah semuanya selesai, akudan Dhea beranjak dari meja makan dan akan pergi ketempat tujuan kami."Hati-hati dijalan ya nak""iya bu..."Aku dan Dhea langsung pergi. Ketika didalam mobil, Dhea mulai membuka percakapan."Di... jika aku jadi kamu, mungkin aku akan merasa orang yang paling bahagia didunia, Kamu beruntung banget""Beruntung apaan? Dan kenapa kamu ngomong seperti itu?""Kamu mempunyai segalanya Di""Lho... kok gitu? Dirumahku kan tidak ada apa-apanya""Tetapirumah kamu penuh dengan cinta dan kasih sayang, kamu selalu diperhatiindan disayang oleh ibumu, sedangkan aku apa? Aku tidak pernah merasakanbelaian kasih sayang dari orang tuaku, aku tidak pernah merasakankebahagiaan seperti canda kamu dengan ibumu seperti tadi, saat akumakan bareng dirumah kamu tadi, aku merasa bahagia sekali, dan itu barukali ini aku merasakan kasih sayang itu""memangnya ibu dan ayah kamu dimana?""Merekadibutakan oleh harta, mereka ada dirumah saat tengah malam saja, saataku sudah lelap, paginya, aku hanya lihat meja makan dan kursi yangkosong, tidak ada kesempurnaan cinta yang aku dapatka""Maaf ya aku Tanya yang aneh-aneh... Hmm didepan belok kiri ya.""Iya..."Suasana menjadi hening dan sunyi, aku dan Dhea hanya diam tanpa kata, apa yang dia pikirkan ya? Akupun membuyarkan lamunannya."Dhea... berhenti didepan itu ya, yang ada papan tulis panti asuhannya""iya... kamu mau apa disitu?""Jangan kaget atau heran ya, inilah tempat yang aku maksud""apa yang akan kita lakukan disini?""Ntar aku jelaskan, kita masuk dulu yuk"Aku menarik tangan Dhea, dan dia menatapku."Oh... maaf, aku tidak sengaja""iya... nggak apa-apa"Aku malu sekali dengan kejadian itu, apa yang barusan aku lakuka? Aduhmalu setengah mati jadinya, tetapi Dhea hanya tersenyum melihat akuyang terlihat aneh saat itu. Setibanya di dalam panti itu, aku langsungdisambut oleh anak-anak panti asuhan, karena aku sudah terbiasa denganmereka, saat itu Dhea heran melihat aku yang seperti itu."Kak Adi... siapa cewek dibelakang kak Adi itu? Pacarnya kak Adi ya?? Ayo ngaku kak""Hey... sejak kapan kalian tau yang namanya pacaran dan siapa yang ngajarin kalian?"Dari sinetro-sinetron di TV itu lho kak""yah...kalian itu kebanyakan nonton TV, makanya sudah curiga-curiga kalaukakak sudah pacaran, kalian pergi kehalaman belakang dulu ya, nantibaru kakak kesana""Dah... kak..." anak-anak panti itupun bersama-samapergi meninggalkan aku dan Dhea dihalaman depan panti, dan Dhealangsung bicara padaku."Mereka lucu ya... aku pingin ngobrol sama mereka""ya...Begitulah, mereka begitu polos, cinta yang mereka miliki begitu murni,aku banyak belajar tentang cinta dan kejujuran dari kepolosan mereka,bicara apa adanya, tanpa ada sesuatu yang tersembunyi dibalik hatinya,karena mereka tau sesuatu yang disembunyikan akan tetap terlihat juga,dan juga akan selalu menghantui kita. Sekarang kita temui mereka yuk!"Aku melihat mata Dhea berkaca-kaca, butir air matanya terlihat akan jatuh, aku mencoba untuk lebih bijak lagi."Dhea... kamu kenapa? Aduh... maaf ya kalau kata-kataku menyinggung perasaan kamu""kamubenar Di... Sesutu yang disembunyikan pasti akan terlihat juga,meskipunmemakan waktu yang cukup lama, Terima kasih ya Di, kamu telahmemberikan aku semangat hidup"Tiba-tiba saja Dhea memeluk akusambil meneteskan air matanya di dadaku, akupun membalas pelukandarinya, sambil membelai rambutnya, akhirnya Dhea melepaskanpelukannya, akupun mengusap air mata dipipinya."Adi... aku bahagia banget, aku tidak tau harus bilang apa sama kamu, karena kamu telah membantu aku sebanyak ini""Nggak usah bilang apa-apa, ini adalah bagian dari tugasku kok, kita pergi ke tempat anak-anak itu yuk??"Kamipun pergi untuk menemui anak-anak panti itu, disana kami bercandadengan gembira, aku melihat kebahagiaan di wajah Dhea, dia tertawatidak seperti biasanya, bahkan terbahak-bahak, itu karena ulahanak-anak panti yang super lucu!Hari sudah hampir malam, gemaadzan pun sudah terdengar di mana-mana, aku segera mengajak anak-anakpanti untuk sholat berjama'ah dimusollah panti. Seketika aku melihatDhea berdiri tertunduk, ada apa lagi dengan Dhea."Dhea... kamu baik-baik saja kan?""Di... aku boleh ikut sama kalian kemusollah itu?"Aku sangat senang dengan permintaannya itu, aku melebarkan senyum dan berkata."Selama kamu masih punya niat, jalan akan selalu terbuka untukmu, yuk kita ke musollah..."Kami berdua berjalan menuju musollah, dan melaksanaka sholatberjama'ah. Seusai itu, kami langsung beranjak untuk pulang, Dhea dananak-anak panti berpelukan, bahagianya melihat Dhea mengalamiperubahan, meskipun itu perubahan yang kecil, namun itu sungguh sangatbermakna. Saat didalam mobil, Dhea angkat bicara."Di... hatiku merasa tenang sekali, apa lagi aku dapat nasehat dari seorang ibu-ibu dimusollah tadi sehabis sholat""Bagus deh kalau kamu sudah merasa baik, ngomong-ngomong ibu-ibu itu ngomong apaan sih sama kamu?""Nah yang ini hanya aku pribadi yang tau, nggak boleh dikasi tau sama siapapun, nanti ada saat yang tepat untuk kamu tau""ternyata kamu pelit yah...""iiih... kamu apaan sih..."Kami berdua tertawa dan becanda sejadinya, sampai rumah k pun masihtartawa terus, hmm... aku bahagia. Sesamapinya dirumah, ternyata ibukusudah nunggu didepan pintu rumah."Ibu... ngapain duduk disini? Ntar masuk angin""yanglebih ibu takutin itu, makanan yang ibu sudah siapkan ntar masuk angin,ayo kita makan dulu, nak Dhea, ayo masuk dan jangan sungkan-sungkan,anggap saja rumah sendiri""Iya Bu..."Huuhhh... ibu mulai lagi,nggak enak banget sama Dhea, aku harap Dhea nggak apa-apa dengantingkah Ibu ku. Seusai makan, aku sempat pergi kekamar kecil, setelahdari kamar kecii, aku sempat melihat Ibu dengan Dhea ngobrol, tidakseperti biasanya, kali ini dekat sekali, dan setelah mereka melihat akuyang datang, mereka kaget dan mengambil posisi sebelumnya, sambilnyengir nggak jelas gitu, aneh banget, mungkin ada yang disembunyikannih."Ibu... Dhea pulang dulu yah...""iya nak, hati-hati dijalan yah..."Sebelum Dhea pergi, Dhea sempat mencium tangan ibuku, dan pamit jugapadaku, setelah Dhea pulang, Ibu langsung ngajak aku kedalam dansepertinya ada yang ingi dibicarakan."Adi... Ibu sudah tau semuamasalah Dhea, dia menceritakan semua yang dia alami, Ibu ikut perhatiandengan keadaannya, Dhea bilang, dia sangat beruntung bisa mengenalikamu, dan yang satu lagi, dia mencintai kamu. Apa langkah kamuselanjutnya?""Menurut Ibu gimana?""Menurut ibu sih, apasalahnya kamu menerimanya juga, meskupun dia sudah ternoda, dan Ibuharap kamulah yang bisa mengapus noda itu""Kalau begitu aku akan nembak dia besok disekolah""Eh.... Kamu mau bunuh anak orang?""Ya ampun Ibu... memangnya bahasa yang dipake untuk nyatakan cinta saat masa mudanya ibu dulu?""Dulu ibu nggak pake kata-kata yang sadis kaya gitu, 'NYATAKAN' itu kata-kata yang kami pake""itu mah sama saja artinya dengan nembak Bu...""terserah kamu lah, yang penting dengan hati yang tulus ya. Sekarang kamu tidur sana"Aku langsung beranjak pergi menuju kamarku, tumben malam ituu pikirankukosong, sama sekali aku tidak memikirkan sesuatu, akhirnya tidurkulelap juga.҉ ҉ ҉Pagi itu seakan-akan tidak bersahabat,langit terlihat mendung nampaknya akan turun hujan, perasaanku sungguhtidak enak, akupun langsung buru-buru pergi menuju sekolah, saatsetengah peerjalanan tiba-tiba ban motorku pecah, sial... aku terusmedorong motorku dan berharap dapat tukang tambal ban terdekat.Akhirnya aku menemukan tukang tambalmban itu, dan aku menyuruh tukangitu untuk buru-buru, aku melihat jam yang ada diHp ku ternyata tinggal30 menit waktu yang tersisa untuk bisa masuk disekolah itu. Akhirnyaselesai juga penambalan ban motorku, aku langsung meraih kunci motordan segera membayar upahnya."ini bang... kembalianya ambil saja"Aku lansung berangkat, dan tukang itu teriak kembali."Woeh... kembalaian apa? Bayarannya saja tidak cukup"Mahalamat! Ah masa bodoh... yang penting udah selesai, he.. he.... Setibanyadisekolah aku mengela nafas panjang bertanda keadaan aman-aman saja.Aku senyam-senyum saat masuk, aku segera memasuki ruang kelas ku, danberniat untuk menemui Dhea, dan sesampainya dikelas, aku tak melihatsosok Dhea disana, mungkin dia tidak masuk hari ini, tetapi hatikutetap tidak tenang, bahkan sampai pelajaran berlangsung aku tetapmemikirkan keadaannya.Setelah pelajaran selesai dan saatnya pulang sekolah, akhirnya hujan turun juga, karena hari ini hari sabtu, akuberanaikan diri untuk pulang dengan basah kuyup, saat aku santaimengendarai sepeda motor aku melihat keramaian di tengah jalan hinggajalan jadi macet, aku memarkirkan motorku dipinggir jalan danmenghampiri keramaian itu, dan aku sempat bertanya pada seseorangditempat itu."Mas... ada apa ini?""Oh... ini, ada kecelakaan seorang cewek tabrakan"Aku langsung menyerobot dikeruumunan orang-orang yang menyaksikantragedi itu, tak sengaja aku melihat plat mobil itu, aku mengenalinya...iya... itu... itu Dhea, aku segera menyingkirkan orang-orang yang palingdekat dengan Dhea, aku langsung menggendong Dhea dan segera kubawakesalah satu taksi yang parkir disekitar jalan itu, kami pun segeraberangkat menuju rumah sakit. Saat aku melihat Dhea, aku tak kuasamenahan air mata yang kutahan itu, akhirnya bulir air mataku terjatuhjuga, kenapa? Gumamku. Kamipun tiba dirumah sakit, para perawat itulangsung membawa tubuh Dhea menuju ruangan UGD. Untung saja aku membawatas yang di bawa oleh Dhea, aku segera mengambil ponsel milik Dhea, daningin menghubungi kedua orang tua Dhea, saat aku mengambil ponseldidalam tas Dhea, tak sengaja tanganku menyentuh selembar amplopberwarna pink, sempat aku membaca sampulnya, tertulis 'Dear Adi'. Akusegeera mengantongi kertas itu, dan akupun menghubungi Orang tua Dhea.Tak lama kemudian, kedua Orang tua Dhea datang, iku melihat ibunya yangjalan sambil terisak, mereka segera menyerbuku dengan berbagaipertanyaan."Dhea kenapa? Dan kamu siapa?""Saya Adi tante,temansatu kelasnya, Dhea kecelakaan, aku tidak tau jelas bagaimanakejadiannya, tiba-tiba saja aku melihatnya terbaring di aspal yangdikerumuni oleh orang banyak""Terima kasih ya nak""Sama-sama tante, Saya pamit pulang dulu tante""Hati-hati dijalann ya nak"Aku mengangguk pelan, dan segera pulang, baju pramukaku penuh dengandarah dan basah kuyup. Aku keembali menaiki taksi yang mengantar akukerumah sakit tadi menuju tempat sebelumnya, aku segera menaiki motorkudan berangkat pulang. Setibanya dirumah Ibuku langsung kaget danmenangis saat melihat keadaanku."Nak... kamu kenapa?" ibu ku sambil menangis"Adi tidak apa-apa bu... tapi Dhea kecelakaan, Adi ganti baju dulu ya Bu, habis itu Adi bakalan cerita semuanya"Ibuku langsung terduduk disofa ruang tamu dengan tangisnnya yangsemakin menjadi, saat mendengar bahwa Dhea kecelakaan, aku segera mandidan ganti pakaian, aku sempat menyimpan amplop pink itu di bawahlipatan pakaianku. Setelah semuanya selesai, aku langsung menemui Ibuyang masih dengan tangisannya itu, aku sedih melihat Ibu seperti itu."Bu...""Ayo ceritakan apa sebenarnya yang terjadi" Ibuku sambil menari dan mendorng badanku"TenangBu... begini ceritanya Bu, saat Adi pulang sekolah, saat itu juga hujan,tiba-tiba di pertengahan jalan, Adi melihat banyak orang, Adi langsungmenghampiri keramaian itu, aku menemukan Dhea yang tergeletak diaspaldengan lumuran darah yang banyak sekali, Adi langsung sajamengangkatnya dan membawanya kerumah sakit""Terus bagaimana selanjutnya?""Adi langsung menghubungi kedua orang tua Dhea, dan mereka datang juga, dan setelah itu Adi langsung pulang""Dhea... " lagi-lagi tangis Ibu meninggi, dan akupun memeluk Ibu"Sudah bu, ntar malam kita jenguk Dhea ya""Iya... "Aku berusaha menutupi apa yang aku rasakan dihadapan ibuku, dan akuberusaha menenangkan ibu yang menangis terus. Saat sore mulai tiba, akudan ibuku langsung berangkat kerumah sakit dengan tujuan akan menjemputDhea yang terkena musibah, saat diperjalanan, ibuku terus sajamenangis, kenapa Ibu sesedih Itu ya? Mungkin karena pernah ditinggalkanolehh ayahku yang sudah meninggal itu, sewaktu aku masih kecil.Akhirnya sampai juga dirumah sakit, aku dan ibu bergegas menuju ruangyang ditempati oleh Dhea. Seampainya disana, aku melihat kedua orangtua Dhea masih menangis."Tante... bagaimana dengan keadaan Dhea?" aku bertanya pada ibu Dhea"Dhea masih kritis"Aku menatap wajah Dhea yang begitu pucat, dan melihat kerabat menangis...sungguh perih sekali yang aku rasakan. Dalam keadaan kritis, tiba-tibasaja Dhea menggerakkan tangannya dengan perlahan, dan memanggil-manggilibunya, Dhea bicara dengan suara yang agak serak tak jelas, Dheameminta agar kami segera berada diluar, dia hanya ingin bicara padaibunya, kamipun segera keluar dari ruangan itu.Setelah beberapapuluh menit mereka didalam, entah apa yang dibicarakan mereka, akutidak tau, akhirnya Ibunya Dhea keluar dan memanggil aku, aku deg-degansaat itu, kenapa harus aku yang dipanggil?"Nak Adi, Dhea minta agar kamu menemuinya sekarang"Tanpa ragu, segera aku memasuki ruang dimana Dhea terbaring tak berdaya."Dhea... ""Adi...aku bahagia sekali saat didekat mu, sekarang aku merasa tenang dandamai, aku harap kamulah orang yang terakhir aku lihat...""Dhea... apayang kamu bicarakan? Kamu akan baik-baik saja, jangan bicara yanganeh-aneh..." rasanya aku ingin menangis, melihat Dhea menitikkan airmatanya, dan seraya tersenyum menghadap keatas."Adi... Tubuhku terasadingin... dan tubuhku seakan melayang" parlahan suaranya semakinmengecil, akhirnya aku tak bisa membendung air mata ku, aku menangisdan menggenggam tangannya, memang tangannya terasa dingin sekali... saataku menunduk mencium tangannya dan mencium keningnya, ternyata roh-nyasudah tak berada dijasad-nya, Dhea telah pergi... pergi untuk selamanya,aku keluar dari ruangan itu dengan tangis, dan mengajak kerabatkeluarga agar melihat Dhea... saat mereka masuk, ruangn itu seakan pecaholeh suara tangis, aku tak kuasa lagi melihat wajah Dhea saat itu,karena saat itu dia tersenyum. Dhea... Aku mencintaimu.Sore itu pulapemakaman Alm Dhea... saat semua orang sudah pergi, yang tersisa hanyaaku, Ibuku, dan kedua orang tua Dhea. Aku masim melihat semuanya masihmenangis.... Senja akan segeraa berganti dengan malam, Kedua orang tuaDhea dan Ibuku mengajak aku untuk pulang, akhirnya aku pulang dansesekali mengusap batu nisan yang bernama Dhea itu. Selamat tinggal Dhea, semoga TUHAN mengampuni semua dosa-dosamu dan kamu Diterimadisisi-nya.Sesampainya dirumahku aku segera duduk disampng Ibuku,tiba-tiba saja aku teringat kan surat yang aku simpan dibawah lipatanpakaianku, aku segera mengambil dan membacanya.Dear Adi Saat pertama aku melihatmu, rasa itu mulai tumbuh dengan sendirinya, akutidak tau kenapa kamu begitu special dimata dan didalam hatiku,petanyaan selalu tetanam dihatiku, semua pertanyaan tentangmu, mungkinitu hal yang sangat bodoh bagimu, tetapi itulah yang sebenarnya aku akurasakan, aku menemukan segalanya ada pada dirimu, kebahagiaan selaluaku dapatkan ketika aku berada disampangmu, aku tenang, dan damai saatmenatapmu, apalagi saat berada dipelukanmu saat itu, rasa cinta ini semakan memuncak, seakan mulutku ingin segera mengungkapkannya, tetapi sebagai perempuan, aku merasa malu untuk jujur. Muungkin hanya lewat secarik kertas ini aku dapat mengungkapakan semua yang aku rasakan terhadapmu. Aku mencintaimu Adi.From;DheaYang selalu menunngu jawabanmu
Kembaliaku menangis saat membaca surat dari Alm Dhea itu, kenapa harusberakhir seperti ini? betapa bodohnya aku tak mengungkapkan perasaanku terlebih dahulu, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini. Sejujurnyaaku juga sngat mencintaimu Dhea... tenanglah engkau dialam sana dan abadilah cintamu... kau akan selalu dihatiku...

Sumber : http://renyindria.blogspot.com/2011/10/cerpen-cinta.html

Pengen tulisan kamu terbit di Kumpul Remaja? Silakan kirimkan tulisan kamu di Facebook Fanpage Kumpul Remaja atau di komentar di bawah postingan ini. Sertakan identitasmu baik itu facebook, twitter atau blog kamu.!

Share on :


Artikel Terkait:

2 komentar

  1. Yanz Jasad Says:
  2. Makasi Atas karianya >>> sumpah bagus bagus ... ??
    TERUS BERKARIA

     
  3. makasih infor masinya nya dan karianya sip banget deh... ?

     

Posting Komentar

Adsense Indonesia

Followers

Berita Populer Minggu Ini