Oleh : Rozi Kembara
Padamkan suaramu yang bertahun merahasiakan birahi kemarau
Kamar ini tidak lagi membutuhkan nama, kata, dan bahasa
Tembok-tembok berdiri mengelilingi jasad kita
Cerlang lampu telah berganti dengan temaram lilin
Kamu tentu paham terkadang aku membenci ruangan terang
Seperti membenci kalimat-kalimat yang dimuntahkan
Korang, televisi, dan percakapan kebanyakan orang
Padamkan suaramu, dan kita mulai menasirkan cinta seperti sebermulanya
Lihatlah, keredupan menjelma belukar yang melilit tubuh kita. Sepasang sangkar
Bagi gairah purba yang liar, aha, dari pinggulmu tumbuh rumput keabadian
Merambat ke arah dadaku. Kala itu waktu menyerupai pejalan batu
Padamkan suaramu, dan pada tembok itu kita saksikan sepasang bayang-bayang
Yang saling membakar, saling menyalakan, lalu kita bertanya-tanya
Tentang siapa yang terlebih dahulu mengabu lantas berlalu
Mengikuti kefanaan waktu
Puisi Rozi Kembara dari HorisonOnline
Itulah Puisi 'Kita Nyalakan Lilin dalam Kamar' karya dari Rozi Kembara.
Pengen tulisan kamu terbit di Kumpul Remaja? Silakan kirimkan tulisan kamu di Facebook Fanpage Kumpul Remaja atau di komentar di bawah postingan ini. Sertakan identitasmu baik itu facebook, twitter atau blog kamu.!
0 komentar