menukik vertikal ke puncak semesta
ya, ada Tuhan di atas sana
diam tak kemanamana
meranting berhorisontal ke penjurupenjuru
ya, ia menyilaturrahim seluruh alam
diam tak kemanamana
berdaun berbunga berbuah tiada henti
tak mengeluh tak berhitung pamrihpamrih
ya, itulah pohon
diam tak kemanamana
mengakari bumi alirkan mata air
mendinginkan matahari hangatkan hujan
aku tak panas kau tak menggigil
maukah kita seperti pohon itu?
diam tak kemanamana
berbatangtubuh tegak tak membusung
dahandahan itu sibuk melambaikan tangan
memanggilmu berteduh di rindang mendamaikan
ya, selalu memberi meski selalu menerima ketakadilan
maukah kau dan aku seperti pohon itu?
dipangkas, ia masih bersemi
dijungkirbalikkan, ia masih tumbuh berkembang
disembelih pun, darahnya suburkan tanahtanah
dibakar, ia bertasbih di nasinasi penanak
maukah kita seperti pohon itu?
sanggupkah kau dan aku seperti pohon itu?
Sumber : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/01/30/seperti-pohon-529784.html
0 komentar